Kampung Indonesia 2018

Untuk kedua kalinya, Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Swedia dan Latvia (KBRI Stockholm) bersama Kementerian Pariwisata Republik Indonesia menyelenggarakan Kampung Indonesia (KI), sebuah ajang promosi budaya dan pariwisata yang bertujuan untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan manca Negara khususnya asal Swedia ke Indonesia. Seperti tahun sebelumnya, KI ini berlokasi di kawasan Taman Raja (Kungsträdgården, red) — sebuah area wisata favorit turis lokal dan asing di Stockholm, Swedia.

Acara yang berlangsung selama 2 hari (27-28 Juli) ini menampilkan beragam seni budaya dan kuliner khas Indonesia, seperti seni tari, lukis, kerajinan tangan dan permainan anak-anak. Bahkan, pertunjukan musik interaktif Saung Angklung Udjo (SAU) pimpinan Taufik Udjo asal Bandung semakin menyemarakan suasana dengan memainkan beberapa lagu tradisional dan popular di Indonesia, Swedia dan dunia. Pengunjung KI pun semangat belajar memainkan angklung — instrument musik yang terbuat dari bambu — dengan instructor team SAU tersebut. Grup tari Ina Dance pimpinan Amina Tanoewidjaja asal Belanda juga sengaja didatangkan untuk menampilkan berbagai tarian tradisional Indonesia, seperti tari piring asal Sumatera Barat dan tari Rajawali asal Bali,

Selain itu, kehadiran Kelompok Seni Budaya asal Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah juga turut meramaikan suasana. Grup tari yang terdiri atas 18 anak usia kelas 1 Sekolah Menengah Atas (SMA) ini menampilkan berbagai tarian khas Boyolali dan Jawa Tengah. Lalu, publik Stockholm pun disuguhkan demo masak yang dilakukan oleh tim Aku Cinta Masakan Indonesia (ACMI) pimpinan William Wongso (pakar kuliner Indonesia) dan Santhi Serad. Tim ACMI mendemonstrasikan bagaimana membuat masakan yang memadukan bumbu khas Indonesia dan Swedia yang diolah sedemikian rupa menjadi masakan yang sedap di lidah, seperti rending daging rusa dan rujak buah bumbu fermentasi ikan surströmming (surströmming, ikan yang hanya hidup di perairan Skandinavia yang berbau sangat menyengat, red).

Kemudian pada KI ini, rasa kangen masyarakat Indonesia yang menetap di Swedia terhadap makanan, minuman dan produk khas Indonesia dapat tersalurkan dengan berbelanja kuliner di Restoran Jakarta, Dapur Solo Erna dan Oriental Bites-Snacks. Pengunjung KI yang berkewarga negaraan asing pun terlihat semangat mencoba kuliner yang terasa unik di lidah mereka.

Demi meramaikan suasana, begitu banyak doorprize yang ditawarkan oleh para sponsor Kampung Indonesia dan biro pariwisata yang turut berpameran di ajang KI tersebut.

Menurut Bagas H. Hapsoro, duta besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Swedia dan Latvia, Kampung Indonesia ini ajang yang sangat tepat untuk semakin mengenalkan Indonesia di benak publik Swedia, khususnya. ”Sebuah investasi jangka panjang demi membangun awareness pariwisata Indonesia di mata dunia”, ujarnya.

Comments

Popular posts from this blog

Kisah sebatang dan kotak korek api asal Swedia

Seni menyatakan 'Hello' di Swedia

Lebih baik menikah atau sambo, yaaa??