Wisata Istana Raja Swedia (Kungliga Slottet)

Jalan-jalan ke Kota Tua (Gamla Stan) Stockholm terasa tidak lengkap jika tidak mengunjungi Istana Raja Swedia (Kungliga Slottet).  Tentu, setelah membeli tiket masuk, barulah kita dapat leluasa menyelusuri setiap bagian istana, khususnya yang diperuntukan untuk para turis. Maklum, tidak semua bagian terbuka untuk umum karena ini rumah resmi raja Swedia 😊😊😊 Yaa...setidaknya...kita dapat menyimak sejarah istana ini sambil mengagumi ornamen-ornamen cantik yang tetap terawat dan terjaga dengan baik. Kebayang dong....pasti sangat tidak mudah merawat dan menjaga bangunan yang berusia ratusan tahun ini. Semuanya...demi masa depan generasi muda Swedia agar tetap mengenal asal-usul negaranya.

Kesan pertama yang saya dapati ketika melewati pintu utama, saya langsung teringat dengan kehidupan bangsawan Eropa di masa lampau yang selama ini dapat dilihat melalui film dan foto atau dibaca melalui buku sejarah Eropa pada abad pertengahan. Kental sekali kesan itu dibenak saya. Saya yang melakukan self-tour ini, kadang diam-diam berdiri di bagian belakang group tour yang asyik mendengarkan penjelasan tour guide tentang sejarah istana. Lumayan banyak informasi yang saya bisa curi dengar 😀  Menarik juga loh ternyata berkunjung ke istana ini!

Oke! Sekarang, saatnya saya memaparkan rangkuman tentang Istana Raja Swedia ini yaa....

Istana Raja Swedia (Kungliga Slottet) ini dibangun di atas puing-puing puri Tre Kronor (Tre Kronor Castle). Puri ini hancur setelah mengalami kebakaran hebat pada tahun 1697. Hanya sisi bagian Utara (North Wing) puri ini yang dapat diselamatkan. Di bagian inilah cikal bakal pembangunan istana yang diarsiteki oleh Nicodemus Tessin the Younger. Butuh waktu hampir 57 tahun untuk menyelesaikan pembangunan istana yang memiliki 608 kamar/ruang ini. Cukup lamakan??? Seandainya dibantu Bandung Bondowoso dalam legenda Roro Jonggrang, mungkin cukup sehari semalam yaaa...hehehehe....😀😀😀😀


Oya...Istana Raja Swedia ini diklaim sebagai The World's Largest Royal Castle yang masih digunakan sebagai kediaman raja selaiknya fungsi istana raja loh.... Raja dan keluarga mulai mendiami istana ini sejak tahun 1754.

Nah....ketika di dalam istana...jangan lupa mengunjungi Museum Tre Kronor, melihat Silver Throne, Antikmuseum, Royal Treasury dan Royal Chapel. Plus, menyaksikan atraksi Changing Guard yang berlangsung di pelataran luar istana setiap jam 12.15 siang (Senin-Sabtu) atau jam 13.15 (Minggu/hari libur).

Ketika saya di dalam Museum Tre Kronor, selain melihat display benda-benda bersejarah yang berhasil diselamatkan dari kebakaran hebat yang melanda puri dan reruntuhan fondasi tembok pertahanan puri yang dibangun pada abad ke-13, saya sangat tertarik dengan rumor tentang sebab musabab kebakaran puri 😀 Konon kabarnya...semua itu disebabkan oleh seorang penjaga istana flirting dengan seorang kitchen maid istana. Entah apa yang mereka perbuat di dalam dapur istana ketika sedang asyik masyuk memadu kasih sampai menyebabkan percikan api yang akhirnya membesar dan melalap habis puri. Pastinya, si penjaga istana dihukum berat karena menyebabkan peristiwa itu. Yaaa....iyalahhh.....kesenangan sesaat, menghancurkan banyak hal 😞

Lanjut yaa.....

Mata sayapun tidak berkedip ketika melihat Silver Throne. Singgasana yang memiliki simbol mahkota silver itu milik Queen Kristina yang berhasil diselamatkan dari peristiwa kebakaran puri. Kursi ratu Kristina ini terbuat dari perak yang setiap detilnya menggambarkan kemewahan masa lampau. Kursi ini terletak di tengah ruangan besar yang disebut sebagai the Hall of State yang didisain oleh duo arsitek, Nicodemus Tessin the Younger dan Carl Hårleman. Oya..kursi perak ini merupakan hadiah dari Magnus Gabriel de la Gardie (Swedish Stateman) untuk Ratu Kristina.

Lalu siapakah Queen Kristina itu? Detilnya...saya posting terpisah yaaa....Pastinya ratu Kristina ini termasuk tokoh wanita berpengaruh dalam sejarah Swedia dan mencerminkan kemandirian bangsawan wanita. Tentu, sangat tidak mudah menjadi bangsawan wanita yang mandiri, percaya diri dan punya pendapat di tengah kehidupan bangsawan yang didominasi dan berprinsip patriakal. Menarik juga loh menyimak sejarah Queen Kristina ini!

Setelah mengaggumi Silver Throne, saya pun mengunjungi Royal Treasury (Skattkammaren) yang berisi benda-benda atau perlengkapan seremoni kerajaan Swedia, seperti mahkota Lovisa Ulrika, kolam kecil baptis yang dibuat pada tahun 1696 yang masih dipakai untuk prosesi baptis anak cucu raja Swedia, koleksi permadani cantik yang berhasil diselamatkan dari peristiwa kebakaran puri dan pedang milik Gustav Vasa yang dibuat pada abad ke-16. Tidak jauh dari Royal Treasury terdapat Royal Chapel. Chapel ini dibangun pada tahun 1200-an dan hancur terbakar lalu didisain ulang oleh Nicodemus dan dapat digunakan kembali pada tahun 1754.

Dan...self-tour saya ini berakhir di Antikmuseum. Sayangnya...hanya dibuka pada musim panas. Sepintas tentang museum ini, museum ini berisi koleksi patung milik Raja Gustav III. Patung-patung ini dikumpulkan oleh Raja Gustav III ketika dia melakukan perjalanan keliling Italia pada tahun 1780. Koleksi patung ini mencerminkan disain era seni klasik Eropa. Galeri patung ini direnovasi pada tahun 1950 dengan tujuan agar patung-patung ini tetap terjaga dan terawat originalitasnya. Seperti itu keterangan tentang Antikmuseum yang saya baca dari brosur.

Wihhh.....selesai sudah wisata Istana Raja ini yanh memakan waktu sekitar 45 menit-1 jam ini. Saya sangat merekomendasikan tour ini. Tentunya buat para pecinta sejarah Eropa atau cerita-cerita kebangsawanan Eropa masa lampau dan masa kini. Usahakan yaaa....datang pas museum baru dibuka, jam 10 pagi, supaya tidak berdesakan dengan turis lainnya. Apalagi pada musim panas nanti, saat ramai-ramainya turis berkunjung Istana Raja. 

Tiket masuk istana itu sudah termasuk mengunjungi Museum Tre Kronor, the Royal Treasury dan Antikmuseum. Museum Tre Kronor berada di lantai (basement) dan the Royal Treasury-Royal Chapel-Silver Throne Hall of State-Antikmuseum berada di lantai dasar (ground floor). Harga tiket sebesar 75 SEK (anak-remaja 7-17 tahun), 150 SEK (dewasa) dan gratis (anak < 7 tahun). Tersedia tur guide dalam bahasa Inggris setiap jam 11. Dijamin, tidak roaming dalam memahami penjelasan sejarah istana. 

Oya....yang paling penting.....patut dicatat....simpan baik-baik tiket masuk istana yaa.....! Mengapa? Karena tiket masuk ini berlaku selama 7 hari terhitung sejak tanggal pembelian loh. Jadi, kita bisa bolak-balik masuk istana raja kalau mau memuaskan rasa ingin tahu dan imajinasi kita tentang kehidupan raja dan para bangsawan di masa lampau. Bukan hanya itu, ternyata kehidupan bangsawan itu pun masih eksis di dunia moderen saat ini. Intinya, wisata Istana Raja ini mampu memuaskan rasa ingin tahu dan imajinasi saya. Saya mampu 'melihatnya dari dekat', bukan hanya sekedar berpose di depan gerbang istana yang dijaga sangat ketat. Ini yang membedakan wisata Istana Raja Swedia dibandingkan dengan wisata istana raja di negara Eropa lainnya yang pernah saya kunjungi.

Photos by Tutut Handayani

                          The Royal Palace
                            The Royal Palace

Changing Guard



Comments

Popular posts from this blog

Kisah sebatang dan kotak korek api asal Swedia

Seni menyatakan 'Hello' di Swedia

Lebih baik menikah atau sambo, yaaa??