Tahun Baru di Swedia
Perbedaan perayaan malam natal
dengan tahun baru di Swedia ada pada ’dengan siapa merayakannya’. Christmas’s
eve is about a family affair sementara New Year eve is about a friend affair.
Masyarakat
Swedia (Swedes) memilih merayakan
malam pergantian tahun bersama sahabat. Perayaannya bisa berupa makan malam (dinner) bersama di rumah maupun
restauran. Mereka berdandan resmi dan lengkap (dress up) demi perjamuan tersebut. Berbelanja baju baru bagian dari
persiapan perayaan tahun baru. Sejak jam 7 malam, mereka memulai dinner
menikmati sajian yang didominasi oleh seafood, seperti lobster dan kerang serta
wine atau champagne. Swedes tipe orang yang senang bercakap-cakap saat
menikmati hidangan. Mereka membahas berbagai hal, seperti pencapaian hidup
setahun, janji-janji yang belum bisa dipenuhi serta harapan kehidupan pada masa
depan. Pembicaraan pun ditutup dengan melakukan toast gelas champagne atau wine
pada saat jarum jam berada di angka 12.
Di
restoran, hotel maupun rumah, Swedes selalu menantikan sebuah acara siaran
langsung yang ditayangkan oleh stasiun televisi nasional Swedia (SVT 1). Stasiun
televisi nasional (SVT1) rutin menayangkan siaran langsung acara tahun baru di
Skansen—sebuah open air amusement park (seperti
Taman Mini Indonesia Indah, red)---yang berisi acara pembacaan puisi berjudul Ring Out The Old, Ring In The New karya
Tennyson (sastrawan Inggris), musik klasik dan kembang api. Pembacaan puisi ini
bisa disebut ’inti puncak perayaan tahun baru di Swedia’ yang rutin dilakukan
sejak tahun 1895. Pembacaannya pun dilakukan sejam sebelum jarum jam menunjuk
angka 12. Usai puisi dibacakan, bunyi genta gereja terdengar bersahut-sahutan
di penjuru Swedia. Mereka menyimak pembacaan puisi itu dengan baik dan tidak
pernah mengenal kata bosan. Inilah alasan malam perayaan tahun baru di titik
pusat-pusat kota atau jalan-jalan utama di Swedia cenderung sunyi senyap.
Mereka
lebih senang menikmatinya di dalam rumah maupun restoran bersama sahabat. Atau,
berkumpul di satu tempat yang menjadi pusat keramaian perayaan tahun baru,
duduk-duduk di alam terbuka di tengah udara yang sangat dingin menusuk kulit
demi menyaksikan pesta kembang api atau ber ice-skating, seperti di
Kungstradgarden. Alternatif lain, yaitu kawasan Gamla Stan (pusat kota tuanya
Stockholm, red). Kedua tempat itu merupakan tempat favorit para Swedes yang
tinggal di Stockholm (Stockholmers)
dan turis menikmati malam pergantian tahun.
Namun,
bagi pecinta ’kesunyian’, Swedes khususnya yang hidup di daerah pedesaan senang
menikmati malam pergantian tahun dengan berjalan menyusuri jalan, sungai kecil
atau pematang kebun/sawah di tengah udara malam yang beku dan dingin. Mereka
menyimak desau angin. Bagi Swedes yang masih sangat tradisional, bunyi desau
angin sering dipercayai sebagai ramalan peristiwa yang bakal terjadi pada masa
mendatang. Jika terdengar seperti bunyi mesin atau gunting pemotong
rumput/padi, artinya ada banyak panen kebaikan pada tahun depan. Berbeda
artinya jika terdengar suara seperti denting ujung pedang yang bertarung. Bunyi
semacam ini ditenggarai mengambarkan suasana kehidupan penuh dengan
perselisihan.
Benar
atau tidaknya ramalan ini, Swedes tetap merayakan tahun baru penuh suka cita. Bersiap
menyambut datangnya kehidupan baru penuh semangat dan optimis. Tahun baru telah
datang. @@@
Comments
Post a Comment